Produk berbahan kulit
asli memang terbilang mahal. Tapi bukan berarti produk ini tak diminati
masyarakat. Buktinya, bisnis produk jaket kulit terus dibanjiri pesanan hingga
bisa meraup omzet miliaran rupiah.
"Pesanan ada aja walaupun saingan lebih ketat," ujar pemilik usaha Jaket kulit
Pengusaha yang telah memulai usaha sejak tahun 2000 ini mengaku tak pernah
mengalami sepi pembeli sekalipun usaha produk kulit kian menjamur di berbagai daerah. Produk kulitnya, mulai dari dompet hingga Jaket, terus
menyasar pasar di Jakarta hingga Yogyakarta. "Bahkan sampai Batam.
Mereka (pembeli) ambil barang ke saya," sambung dia.
Pembeli dari
negera tetangga, yakni Malaysia, pun langsung berkunjung ke Garut, untuk
membeli produk jaket kulit miliknya, Adis. "(Pembeli) Malaysia
sering ke toko tiap minggu atau dua minggu. Belanja barang yang ada di
toko," ucapnya.
Kian banyaknya masyarakat yang membeli produk
jaket kulit asli pun diakui oleh adik pemilik usaha produk
kulit , di Sidoarjo, Jawa Timur. Dia mengatakan, harga produk
kulit tentunya lebih mahal ketimbang imitasi. Misalnya, untuk dompet
kulit yang dijualnya dihargai sekitar Rp 85.000 per buah, lalu untuk
sebuah jaket kulit bisa sampai Rp 1,2 juta.
Dia menyebutkan,
mahalnya produk kulit sudah tentu membuat omzet usaha pun kian besar.
Keuntungan usaha produk kulit bisa berlipat-lipat. "Omzet terus naik, ya
setahun ya bisa miliaran rupiah," tegas dia.
Ia pun mengaku,
selama empat hari pameran di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran,
pada pekan lalu, bisa meraup omzet Rp 50 juta. "Itu cuma empat hari, kan
rata-rata pameran memang segitu harinya," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar